Dalam
hikayat, tema yg sering digunakan adalah petualangan. Misal dalam
Hikayat Asal-usul pulau Batam dan duri angkang, dalam hikayat ini
memakai tema pengalaman berlayar. Berbeda sekali dengan novel
sekarang yg berjudul Labarka. Novel ini mempunyai tema percintaan.
Memang dalam novel temanya lebih bebas atau luas tidak seperti pada
hikayat atau karya sastra lama.
Karakter
dalam hikayat Asal-usul pulau Batam dan duri angkang dan novel
Labarka, bisa dibilang berbeda. Dalam hikayat tokoh yg baik selalu
baik dan sempurna, sedangkan tokoh yg jahat selalu jahat . berbeda
dengan novel, didalam novel terkadang tokoh yg awalnya jahat
terkadang lama-lama menjadi tokoh baik.
Alur
yg dimiliki oleh hikayat Asal-usul pulau Batam dan duri angkang
adalah maju, sedangkan pada novel Labarka beralur mundur.
Hikayat
Asal-usul pulau Batam dan duri angkang menggunakan setting
dilaut(kapal) dan di kampung Batam, sedangkan pada novel Labarka
menggunakan setting di Stasiun, sore hari ramai, dirumah pada pagi
hari, dan di villa Labarka, siang hari dengan suasana yg sepi.
Terdapat
nilai-nilai yg berbeda dalam hikayat Asal-usul pulau Batam dan duri
angkang denagn novel Labarka. Dalam hikayat ini hanya terdapat nilai
budaya “ perahu yg rusak akan selalu diperbaiki.” Dan nilai
pendidikan “ oarng yg jauh pelayarannya akan banyak pengalamannya.”
Sedang pada novel Labarka terdapat nilai sosial “ tolong menolong.”
Dan nilai moral “ kerelaan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar